Monday, 25 February 2013

antroposfer

Materi Antroposfer

SK : 1. Menganalisis Fenomena BIosfer dan Antroposfer
KD : 1.3 Menjelaskan pengertian Fenomena Antroposfer 

ANTROPOSFER

Antroposfer adalah lingkungan bagian permukaan bumi yang dihuni oleh manusia. contoh antroposfer berupa wilayah perkotaan, pedesaan, lokasi pemukiman dan sebagainya. Antroposfer berasal dari bahasa latin, yaitu antropos yang berarti mausia dan spaira yang artinya lingkungan. Jadi, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang merupakan tempat hidup manusia.

Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, mata pencarian, dan suku bangsa.

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui hal-hal berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah angkatan kerja
3. Angka ketergantungan
4. Peramalan penduduk dimasa mendatang
5. Jumlah penduduk wanita dalam masa subur.

Komposisi penduduk menurut usia dapat  dikelompokkan menjadi :
1. penduduk usia belum produktif        : 0 - 14   tahun
2. penduduk usia produktif                  : 15 - 64 tahun
3. penduduk tidak produktif                : lebih dari 64 tahun

Komposisi penduduk menurut usia suatu negara/ wilayah berpengaruh terhadap struktur penduduk. struktur penduduk adalah:
1. Struktur penduduk muda, adalah susunan penduduk suatu negara yang sebagian besar terdiri dari penduduk usia muda. karena disebabkan oleh tingkat kelahiran lebih tinggi daripada tingkat kematian.
2. Struktur penduduk dewasa,  adalah struktur penduduk suatu negara yang sebagian besar usia dewasa. karena dipengaruhi oleh tingkat kelahiran  dan tingkat kematian yang rendah.
3. Struktur penduduk tua, adalah susunan penduduk yang sebagian besar penduduk usia tua. karena dipengaruhi tingkat kelahiran yang rendah, sedangkan tingkat kematiannya tinggi.

Komposisi penduduk menurut usia biasanya digambarkan dalam betuk grafik yang dinamakan  piramida penduduk. piramida penduduk artinya grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada waktu tertentu.

manfaat piramida penduduk :
  1. untuk mengetahui jumlah penduduk pria dan wanita
  2. untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara.
  3. untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah
  4. untuk mengetahui golongan penduduk prosuktif dan tidak prosuktif.
cara membaca piramida penduduk:
  1. garis vertikal, merupakan kelompok usia.
  2. garis horizontal, menyajikan jumlah penduduk pria (kiri) dan wanita (kanan).
macam-macam piramida penduduk:
  1. Piramida kerucut (piramida penduduk muda), menggambarkan keadaan penduduk yang sedang tumbuh atau terus meningkat. jumlah kelahiran lebih besar daripada kematian. seperti Indonesia, India, Brazilia, Meksiko.
  2. Piramida granat (piramida stasioner), menggambarkan keadaan penduduk tetap. artinya jumlah penduduk tidak mengalami pertambahan  yang signifikan, jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
  3. Piramida bentuk batu nisan (piramida penduduk tua), menggambarkan jumlah penduduk yang semakin berkurang, yaitu angka kematian lebih besar daripada angka kelahiran.

Komposisi penduduk menurut mata pencarian:
dari komposisi ini dapat diketahui tipe pendduk pada suatu negara apakah termasuk masyarakat tradisional (berkembang) atau industri (modern).
1. jika sektor agraris masih mendominasi mata pencarian penduduk suatu wilayah, maka masyarakat tersebut dikategorikan kedalam masyarakat trasisional.
2. jika sektor industri sudah mendominasi sektor pertanian, maka dikategorikan masyarkat industri.


Komposisi penduduk menurut jenis kelamin:
komposisi penduduk menurut jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui jumlah penduduk wanita dalam masa subur, sehingga dapat diramalkan jumlah bayi yang akan lahir di tahun-tahun mendatang dan sekaligus mencari upaya untuk menekan angka kelahiran bayi sedini mungkin.



DINAMIKA PENDUDUK 

Dinamika penduduk adalah Perubahan keadaan jumlah penduduk. Faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (perpindahan penduduk) menyababkan jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau Negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di mulai pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990,2000 dan yang terakhir 2010. 

A. KELAHIRAN (NATALITAS)

Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
  1. Kawin usia muda
  2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
  3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
  4. Anak merupakan penentu status social
  5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
  1.   Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
  2.   Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
  3.   Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
  1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
  2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
  3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk







B. KEMATIAN (MORTALITAS)

Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
  1.   Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
  2.   Fasilitas kesehatan yang belum memadai
  3.   Keadaan gizi penduduk yang rendah
  4.   Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
  5.   Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
  1.   Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
  2.   Fasilitas kesehatan yang memadai
  3.   Meningkatnya keadaan gizi penduduk
  4.   Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Penggolongan angka kematian kasar :
  1.   angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
  2.   angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
  3.   angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk


C. MIGRASI PENDUDUK

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

sumber daya alam

Sumber daya alam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.[1][2] Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.[2] Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.[3][4][5][6] Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi[5]. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.[7]

Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.

Daftar isi

Daya dukung lingkungan

Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.[2] Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda.[2] Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari.[2] Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:[2]
  1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
  2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
  3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
  4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.

Sumber daya alam di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil.[8] Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).[8] Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.[9][10] Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
  • Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.[11]
  • Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.[11]
  • Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.[11]
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.[12] Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.[12][13]
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak.[14] Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman.[14] Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.[12]

Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi

Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat.[7] Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah.[7] Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease.[7] Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa.[7] Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.[15] Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut.[7] Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam.[16] Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.[16]

Pemanfaatan sumber daya alam

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.[1] Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.[17]

Sumber daya alam hayati

adalah sumber daya alam yang hidup

Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.[2] Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis.[2] Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.[2] Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan.[2] Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.[2] Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:[17]

Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.[18] Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur.[19] Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa.[19] Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.[19] Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).[17][19]

Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.[2] Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.[17] Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.[2] Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.[2] Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.[2]

Sumber daya alam nonhayati

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.[2]

Air


Sumber daya alam, air.

Sumber daya alam, angin.

Sumber daya alam, tanah.
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan.[20] Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.).[21] Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat.[20] Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi.[20] Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.[20]

Angin

Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin.[1] Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.[1] Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.[1] Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.[1]

Tanah

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.[22] Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.[22] Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik.[22] Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.[22]

Hasil tambang

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut.[23] Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.[23] Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.[1] Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi
  • Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
  • Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
  • Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
  • Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
  • LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
  • Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
  • Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
  • Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
  • Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)[24]
Batu Bara
dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak
untuk perhiasan
Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai

BIOSFER

BIOSFER


Ruang Lingkup Bab I : Biosfer


BAB I. Biosfer dan Persebaran Hewan Tumbuhan
A. Pengertian Biosfer
B. Persebaran Hewan Tumbuhan di Muka Bumi.
C. Persebaran Hewan (Fauna) dan Tumbuhan (Flora) di Indonesia

Pengertian Biosfer


Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Ketiga lapisan tersebut saling berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat ditemukannya kehidupan di bumi. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing di biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup itu disebut habitat, yaitu tempat hidup suatu organisme. Tempat hidup dengan unsurunsurnya beserta makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan secara keseluruhan akan membentuk sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Sistem kehidupan di biosfer yang sebesar bumi secara umum dibagi menjadi ekosistem daratan (terrestrial ecosystem), ekosistem laut (marine ecosystem), dan ekosistem air tawar (fresh water ecosystem).

Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat yang paling sederhana individu  ke tingkat organisasi yang paling kompleks (biosfer). Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks. tingkatan ekologis tersebut adalah :
   1.  Organisme (Individu) adalah suatu benda hidup, atau makhluk hidup.
   2.  Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembangbiak pada suatu daerah
        tertentu. Misalnya, populasi manusia di Jakarta, populasi banteng di Baluran, atau populasi badak di
        Ujung Kulon.
   3.  Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang menempati suatu daerah tertentu
   4.  Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
        saling memengaruhi.
   5.  Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup
    Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah:
1. elevasi dan morfologi
Suatu tempat memiliki ketinggian tertentu bila dihitung dari permukaan air laut (0 m). Semakin kearah pegunungan semakin tinggi tempat tersebut inilah yang disebut dengan elevasi. sedangkan morfologi adalah bentuk bentang alam atau kondisi relief yang berbentuk pegunungan, bukit, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, jurang, dsb.
Pengaruh elevasi dan morfologis terhadap persebaran flora dan fauna adalah semakin tinggi letak suatu tempat akan memiliki kecendrungan suhu yang semakin rendah serta kelembaban udara dan curah hujan yang tinggi. Kondisi elevasi dan morfologi ini menyebabkan flora dan fauna memiliki adaptasi lingkungan sesui dengan karakteristik flora dan fauna tersebut. Contohnya kelapa sawit, kelapa, padi dan tebu lebih sesuai hidup di dataran rendah, sedangkan pohon pinus, teh dan bunga lonceng lebih sesuai hidup di dataran tinggi.

2. Letak lintang Geografis
Letak lintang suatu tempat, yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin. ada kecendrungan makin besar akan semakin sedikit variasi flora dan fauna yang dapat hidup, walaupun ada pengecualian di daerah padang pasir yang secara fisik tidak dapat memenuhi syarat kehidupan dalam jumlah yang relatif banyak

3. Klimatologis


Kondisi iklim yang memiliki kelembaban udara cukup tinggi dan penyinaran matahari yang relatif banyak menyebabkan penyebaran flora dan fauna relatif cukup besar. Dilain pihak pada wilayah yang memiliki kelembaban udara cukup rendah dan suhu sangat rendah (padang pasir) ataupun suhu sangat rendah (kutub) akan menyebabkan penyebaran flora dan fauna yang relatif sedikit


4. Kesuburan tanah
Kondisi tanah yang subur secara ideal apabila terdiri atas 45% unsur anorganik, 5% unsur organik, 25% unsur air dan 25% unsur udara. Komposisi unsur tanah pada umumnya mampu memberikan kebutuhan dasar tanaman walaupun kebutuhan masing-masing tumbuhan berbeda-beda. Pada kawasan tanah yang subur seperti tanah vulkanis, tufa vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai jenis vegetasi disertai dengan jenis serangga dan unggas. Sedangkan pada tanah yang kurang subur seperti tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna kurang berkembang dengan baik.

Persebaran Fauna di Dunia


Fauna , dari bahasa Latin , atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Istilah yang sejenis untuk tumbuhan adalah flora / Nabatah . Nabatah, alam hewan dan bentuk kehidupan lain sepertifungi dalam suatu kesatuan disebut biota . Penulisan Nabatah dan alam hewan biasanya ditulis di depan nama geografis , misalnya alam hewan transisi , alam hewan Asia atau alam hewan Australia


Subdivisi fauna

Epifauna, Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah.


Infauna,  Infauna adalah hewan akuatik yang hidup di dasar substratum, bukan di permukaannya. Biasanya, hewan infauna semakin jarang ditemukan seiring bertambahnya kedalam air dan jaraknya dari garis pantai.

Microfauna, Microfauna adalah hewan mikroskopik atau sangat kecil (biasanya termasuk hewan-hewan protozoa dan hewan yang sangat kecil, seperti rotifera).


Makrofauna, Macrofauna adalah organisme darat atau laut yang panjang tubuhnya lebih dari atau sama dengan satu milimeter.


Megafauna, Megafauna adalah hewan besar pada tempat dan zaman tertentu. Misalnya, megafauna Australia.


Meiofauna, Meiofauna adalah hewan invertebrata perairan berukuran kecil yang hidup di air tawar dan air laut (asin). Istilah Meiofauna diartikan sebagai kumpulan organisme yang lebih besar dari mikrofauna, tetapi lebih kecil dari makrofauna. Organisme ini bisa melewati saringan berukuran 1 mm, tapi tidak dapat melewati saringan berukuran 45 μm (ukuran dapat berbeda-beda berdasarkan researcher).


Mesofauna, Mesofauna adalah hewan invertebrata daratan berukuran besar, seperti arthropodacacing tanah, and nematoda.


Lain-Lain

Meliputi avifauna, yang berarti "fauna unggas" dan piscifauna (atau ichthyofauna), yang berarti "fauna ikan".

Persebaran Fauna di Dunia


Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace(1876). Ada beberapa faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya perairan (sungai, danau, laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll), iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban, dll). Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu:


Zona Australis


Wilayah ini mencakup kawasan AustraliaSelandia baruPapuaMaluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kangurukiwikoalaplatipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasihkasuarikakatua, dan kelompok reptil antara lain buaya, kura-kuraular piton.[1]


Zona Ethiopian

Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah afrikabadak afrikagorilababonsimpansejerapah,mamalia padang rumput seperti zebraantilopekijangsinga, dan mamalia pemakan serangga yaitutrenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai NilMesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucingbajingtikusbabi hutan,kelelawar, dan anjing.[2]


Zona Neartik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika SerikatAmerika Utara dekat Kutub Utara, danGreenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liartikus berkantungbisonmuskoxcaribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti kelinci,kelelawaranjingkucing, dan bajing.[3]


Zona Neotropik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazonilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyettrenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.[4]


Zona Oriental

Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.[5]


Zona Paleartik

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua EropaRusia, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai JepangSelat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.[6]


Flora



Flora, dari bahasa Latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatahJawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.
Untuk hewan hal ini disebut fauna/alam hewan. Alam tumbuhan dan hewan berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikroba.

Persebaran Flora di Dunia


Berikut macam-macam bioma di bumi yang diklasifikasikan ke dalam 7 bioma yaitu:
3.       Tundra
4.       Taiga (boreal forest)
5.       Sabana (savana)
6.       Padang Rumput (stepa)
7.       Gurun (desert)       


Pada tahun 1889Clinton Hart Merriam, seorang peneliti biologi alam berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah di pengaruhi oleh suhu. Kemudian dapat dibuktikan adanya faktor kelembaban ternyata lebih berperan daripada faktor suhu. Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, padang rumput dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir. Komunitas flora secara umum di dunia dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis komunitas. Berikut ini adalah macam-macam komunitas organisme tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang (yang berarti pola penurunan suhunya) dalam pembagian zona menurut suhu.

Hutan tropis

Di daerah hutan basah tropika terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan, yang mungkin berbeda dengan yang lain. Hutan-hutan basah tropika di seluruh dunia mempunyai persamaan. Sepanjang tahun hutan cukup mendapatkan air dan keadaan alamnya memungkinkan terjaginya pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan tersebut kompleks. Misalnya, terdapat di daerah tropika dan subtropika yang ada di Indonesia, daerah Australia bagian utara, PapuaAfrika Tengah dan Amerika Tengah. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutantersebut secara langsung. Kelembaban selalu tinggi dan tetap dengan rata-rata 25 °C. Pada hutan bawah tropika selain pepohonan yang tinggi, terdapat tumbuhan yang khas yaitu liana dan epifit. Rotan adalah jenis liana, sedangkan anggrek adalah jenis epifit.[1]

Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut:
  • Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
  • Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
  • Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak antara pohon-pohonnya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.[2]


Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika. Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti yang terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai 3 meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama. Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut:
  • Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada adalah rumput-rumput kerdil
  • Praire (padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan musim panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.
  • Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
  • Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan yang bias tahan hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah.[3]


Padang gurun


Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar 250 mm per tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih dari 40 °C. Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar. Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Pada umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon. Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim berikutnya.[4]

Taiga


aiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifera, terutama pohon piciaalder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi utara (Siberia Utara, RusiaAmerika Tengah dan utara), dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.[5]

Tundra


Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan serta terang terus menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23½°LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.[6]

Persebaran Flora Di Indonesia

Hutan Musim

Hutan musim terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.[7]

Hutan Hujan Tropis

Hutan ini terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia, hutan hujan tropis terdapat di Pulau SumateraKalimantanSulawesi dan Papua.[8]

Sabana

Sabana terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.[9]

Stepa

Stepa adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terdapat di Nusa Tenggara Timur. Stepa sangat cocok untuk peternakan.[10]

Hutan Bakau atau Mangrove

Hutan bakau tumbuh di dekat pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai PapuaSumatera bagian timur, Jawabagian utara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.[11]



UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Lapisan yang membentuk kehidupan di bumi disebut….
    a. ionosfer                          d. stratosfer
    b. biosfer                            e. ozon
    c. mesosfer

2. Biosfer terjadi karena adanya interaksi antara lapisan-lapisan….
    a. antroposfer-stratosfer-pedosfer         d. litosfer-atmosfer-hidrosfer
    b. pedosfer-litosfer-ionosfer                   e. kosmosfer-litosfer-hidrosfer
    c. antroposfer-atmosfer-hidrosfer

3. Tempat di mana makhluk hidup bertempat tinggal disebut….
    a. adaptasi                           d. habitat
    b. biom                                 e. ekosistem
    c. komunitas

4. Faktor utama yang membentuk kehidupan khas di daratan adalah….
    a. letak lintang                    d. letak geografis
    b. keadaan geologi              e. keadaan ekologi
    c. keadaan iklim

5. Lapisan kehidupan (biosfer) di darat yang memiliki ketampakan formasi 
biota yang sama 


    disebut ....

    a. angiosfermae                  d. ekosistem
    b. biom                                 e. habitat
    c. nicea

6. Biom yang terdapat di daerah tropika antara lain, kecuali….
    a. hutan hujan tropika               d. hutan musim tropika
    b. hutan pegunungan tropika    e. taiga
    c. gurun

7. Hutan hujan tropika terdapat di benua-benua ini, kecuali….
    a. Asia                                       d. Afrika
    b. Amerika                                e. Eropa
    c. Australia

8. Salah satu ciri dari hutan musim tropika adalah….
    a. hujan tinggi merata sepanjang tahun
    b. musim kemarau panjang
    c. tumbuhan berupa semak-semak
    d. temperatur tinggi
    e. tumbuhan selalu hijau

9. Biom sabana di Indonesia terdapat di….
    a. Jawa Timur                            d. Nusa Tenggara Timur
    b. Sulawesi Tengah                    e. Bali
    c. Sulawesi Tenggara


10. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kehidupan di perairan adalah, kecuali….
      a. suhu                                     d. arus
      b. mineral garam                     e. kejernihan
      c. iklim

11. Organisme yang hidup di dasar endapan perairan disebut….
      a. asbestos                              d. periphyton
      b. bentos                                  e. plankton
      c. nekton

12. Terumbu karang yang tumbuh karena pengaruh pulau gunung api 
adalah….


      a. karang atol                          d. karang dalam
      b. karang penghalang             e. karang tepi
      c. karang pinggiran

13. Perairan Indonesia yang paling kaya dengan terumbu karang terletak di 
sekitar Pulau….


      a. Papua                                  d. Jawa
      b. Maluku                               e. Sumatra
      c. Kalimantan

14. Indonesia merupakan negara dengan kekayaan jenis-jenis hayati 
terbanyak di dunia nomor....


      a. 1                                          d. 4
      b. 2                                          e. 5
      c. 3

15. Kayu jati banyak dijumpai di hutan....
      a. tropik hujan                       d. tropik sedang
      b. musim                                e. pantai
      c. konifer


B. ESSAY
Jawablah dengan kalimat yang singkat!
1. Berikan pengertian biosfer menurut pendapat Anda!
2. Jelaskan bahwa biosfer merupakan interaksi antara atmosfer, hidrosfer, dan litosfer!
3. Jelaskan pengertian bioma!
4. Jelaskan ciri-ciri biom hutan hujan tropika!
5. Sebutkan tempat di bumi yang terdapat biom gurun!
6. Jelaskan pengertian ekosistem akuatik!
7. Sebutkan pembagian daerah-daerah persebaran hewan di Indonesia!
8. Mengapa pepohonan di hutan musim merontokkan daunnya pada musim kemarau?
9. Jelaskan mengapa hewan dan tumbuhan perlu dilestarikan!
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan padang lamun?